Semaphore
merupakan program yang
ditemukan oleh E. W. Dijkstra (seorang ilmuwan dari Rotterdam, Belanda) pada
akhir tahun 1960. Pada tahun 1967, E. W. Djikstra mengajukan sebuah konsep
dimana kita menggunakan suatu variable integer untuk menghitung banyaknya
proses yang sedang aktif atau yang sedang tidak aktif. Tipe dari variable ini
dinamakan dengan nana semaphore.
Di tahun-tahun
berikutnya, semaphore banyak
digunakan sebagai primitif dari mekanisme sinkronisasi yang
lebih kompleks dan tinggi lagi. Sebagai contoh : monitor dari Java. Selain
digunakan untuk primitif dari mekanisme singkronisasi, kebanyakkan semaphore
juga dipakai untuk sinkronisasi dalam komunikasi antar device (perangkat
keras).
Dalam format paling
sederhana semaphore adalah lokasi di dalam memori yang hasilnya bisa dicoba dan
diset lebih dari satu proses. Tes dan operasi yang dapat diset adalah, selama
masing-masing proses terkait dengan uninterrupable atau atomik; sekali
dijalankan tidak bisa dihentikan.
Hasil dari operasi
set dan tes operasi termasuk dalam penambahan nilai semaphore dan set nilai,
yang dapat bernilai negatif maupun positif. Hasil dari sebuah proses set dan
tes akan berhenti sampai nilai semaphore
dirubah dengan proses yang lain.
Semaphore biasanya digunakan untuk mengontrol dan memonitor ketersediaan sumber
daya.
Semaphore adalah
salah satu bentuk isyarat menggunakan sebuah bendera yang biasa digunakan
ketika perang sipil di Amerika Serikat. Waktu itu bendera yang digunakan
bendera yang berwarna oranye dan putih serta hanya terdiri dari satu bendera.
Orang yang bertugas
melakukan isyarat bendera ini umumnya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau
di lantai yang tingginya sekitar 2-3 M dari permukaan tanah. Konsep Semaphore
yang bawa oleh E. W. Djikstra terdiri dari 2 subrutin, yaitu :
P ( Proberen )
è Wait
V ( Verhogen )
è Signal
Semaphore
Modern
Kini semaphore
menggunakan dua buah bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan oleh
petugas pengirim sinyal untuk menggerakkan posisi-posisi yang bisa
diterjemahkan menjadi angka dan huruf. Sebenarnya warna bendera tergantung pada
asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari darat maka warna bendera biru
dan putih, jika dikirimkan dari laut, maka warna benderanya merah dan oranye.
Sedangkan di
Indonesia bendera yang umum digunakan dalam kegiatan kepramukaan yang berwarna
merah dan oranye. Namun sebenarnya untuk warna bendera itu sendiri tidak
terlalu penting, itu hanya sekedar pertanda agar pesan lebih mudah disampaikan.
Penggunaan
Semaphore dalam Kepramukaan
Di Indonesia,
semaphore biasa digunakan sebagai salah satu keahlian yang mesti dimiliki dalam
kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini disampaikan sejak dalam
tingkat pramuka siaga dan merupakan keahlian yang dipraktekan pada acara
perkemahan.
Namun seiring dengan
semakin kurangnya kegiatan pramuka di Indonesia, maka keterampilan semaphore
ini semakin jarang diketahui orang.
Kegunaan
Simaphore
Semaphore adalah
suatu isyarat dalam menyampaikan berita dengas sepasang bendera semaphore.
Bendera tersebut diikatkan pada tongkat pendek dan dipegang menggunakan kedua
tangan. Huruf dan angka disampaikan dengan pengaturan gerakan sepasang bendear
tersebut.
Tapi sejak munculnya
isyarat morse yang lebih praktis, dan ditambah
dengan munculnya sebuah alat
telekomunikasi elektronik, penggunaan isyarat semaphore mulai berkurang. Dan
kenyataannya pada masa-masa sekarang ini semaphore sudah sangat jarang atau
bisa dikatakan tidak digunakan lagi.Kegunaan
semaphore adalah untuk menyampaikan berita jarak jauh, sepanjang pemberitaan
ini masih bisa tertangkap oleh pihak kedua (bisa dilihat dengan mata). Tetapi
disaat ini sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi digunakan. Walaupun
terkadang masih berguna dalam keadaan-keadaan darurat.
Terdapat beberapa
karakteristik dan perinsip yang terkandung dalam sandi semaphore yamg mungkin
kebanyakan dari kamu belum mengetahuinya.
Beberapa
Prinsip Semaphore
Dua proses bisa
saling berkaitan atau menentukan sebuah proses yang lain dengan menggunakan
signal-signal. Sebuah proses dapat dihentikan oleh proses yang lain, ketika
menemukan signal tertentu. Suatu proses akan menunggu diproses setelah nilai
integer menjadi 0.Selanjutnya sinyal akan dilakukan increamen dengan penambahan
1. Semaphore termasuk variable bertipe integer yang disampaikan oleh 2 operasi
atomik standar, yaitu signal dan wait terdapat dua operasi di semaphore yaitu
Down dan Up. Nama aslinya : P dan V.
Berikut ini
merupakan simbol-simbol dalam semaphore yang diterjemahkan menjadi huruf dan
angka.Untuk merumuskan sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali
dengan sandi pula. “Nomor” dan jika
ingin kembali membuat sandi huruf maka patut membuat sinyal “J”
Beberapa sandi
lainnya yang sudah biasa digunakan dalam semaphore adalah;
U-R : berita siap
dimulai
K : siap menerima
berita
E (8 kali) : error /
ada kesalahan
I-N-I : ulangi
A-R : berita selesai
R : dapat menerima
dengan baik
A-S : tunggu
M-K : geser kanan
M-L : geser kiri
Tata Cara Pengiriman
Semaphore
Memilih posisi Sikap
Saat Mengirim Berita Dengan menggunakan Semaphore :
Pilihlah tempat
dengan beground yang kontras dengan warna bendera yang kita igunakan.
Jangan ke arah sinar
matahari yang menyilaukan penerima atau pengirim.
Sikap badan ialah :
dalam keadaan berdiri tegak, kaki dibuka (kangkang), pada saat tidak mengirim
isyarat bendera disilangkan didepan kaki.
Cara memegang
tongkat bendera ialah : tongkat dipegang dengan masing-masing tangan memegang
satu bendera, jari telunjuk lurus ke tongkat (tidak ikut menggenggam tongkat).
Cara ini untuk menjaga posisi tongkat agar segaris lurus dengan tangan kita.
Selama mengirim
isyarat berlangsung, tangan dan lengan harus dijaga dalam keadaan tetap lurus
dengan tongkat bendera. Gerakan bertumpu pada sendi peluru di bahu.
Kirimkan isyarat
dengan yakin dan jangan ada rasa ragu-ragu, hindarkan gerakan yang tidak
diperlukan dan membingungkan. Apabla lupa akan isyarat yang hendak dikirim,
teteplah berhenti pada huruf terakhir ingat-ingat sampai teringat kembali dan
baru lanjutkan gerakan.
Usahakan bendera
tidak dalam keadaan terlipat pada tongkatnya.
Pengiriman pesan
dilakukan huruf per huruf dan tidak perlu kembali ke sikap atau posisi
sempurna, setelah satu kata terkirim baru ditutup dengan sikap sempurna
(interval).
Prosedur Mengirim/
Menerima Isyarat Semaphore :
Pengirim :
Memanggil, minta
perhatian kepada penerima dengan isyarat “VE – VE – VE – …” dst atau yang lebih
mudah dan sering digunakan “UR – UR – UR … dst.” Tanda hubung (-) dengan
isyarat interval.
Jika sudah ada
jawaban K (siap) segera kirim berita kata demi kata lalu ditutup dengan isyarat
spasi/ interval, apabila selesai pengiriman kata tidak dijawab dengan C / A,
maka diulangi kata terakhir.
Karena diminta untuk
berpindah tempat , maka pindahlah tempat yang sekiranya lebih mudah dilihat
oleh penerima.
Untuk memulai
mengirim karakter angka/nomor, harus didahului isyarat angka (numerik) = 45,
kemudian kirim angka/nomor dan sesudah selesai tutup dengan isyarat huruf
(alphabet) = 47/V untuk kembali ke pengiriman karakter huruf.
Apabila terjadi
kesalahan dalam pengiriman isyarat, kirim tanda pembatalan/salah (Anulir) = 37
kemudian ulang kata terakhir.
Apabila pesan/
berita sudah selesai maka kirimkan isyarat “AR – AR – AR … dst.”
Penerima :
Menjawab siap = “K”
Dan apabila belum siap kirim Tunggu = “Q“
Mengirim isyarat A
atau C apabila mengerti untuk setiap kata.
Bila karena suatu
hal menghendaki pengirim untuk berpindah tempat, silangkan bendera di atas
kepala.
Mengulangi setiap angka
yang telah dikirim sebagai tanda mengerti.
Penerima menjawab
dengan R= tanda berita telah diterima dan dimengerti.
Cara Mudah Belajar
Semaphore
Agar mudah dalam
belajar semaphore, kita harus belajar berseri, sedikit demi sedikit dan di
tambah hapalan dan harus dipraktekkan. Untuk itu semaphore dikelompokkan ke
dalam 7 (tujuh) lingkaran semaphore. Kita awali belajar semaphore dengan
mengenal huruf semaphore pada lingkaran I.
Kemudian kita
belajar menerima atau mengirim isyarat huruf secara urut, huruf acak kemudian
mengirim dan menerima kata yang menggunakan huruf pada lingkaran I. Setelah
hafal baru kita lanjutkan ke Lingkaran II, demikian seterusnya. Contoh :
Lingkaran I = A, B,
C, D, E, F, G.
Kata = ADA – ADE –
ABA – GAGAB – BECA – BABE – FACE
Lingkaran II = H, I,
K, L, M
Kata = MINI – KAKI –
MILIK – IKLIM – KIKIL – MIKI
“Semoga bermanfaat sekian terimah kasih”
0 Komentar untuk "sejarah dan fungsi simaphore dalam pramuka"